Menurut saya Bisnis yang Sehat artinya
memiliki kemampuan untuk menghidupi diri sendiri, membiayai lifestyle business
owner dan pastinya biaya investasi pengembangan bisnis itu sendiri. Bersih,
berarti, bebas dari tindakan korupsi, penggelapan, penyalahgunaan wewenang
sampai taat pajak tetapi juga bertumbuh secara berkala.
Mengapa
penting memiliki Bisnis yang Sehat
Seperti yang kita lihat, perubahan teknologi,
permintaan konsumen, biaya yang membengkak, kompetisi yang juga tidak mau
ketinggalan dan juga perubahan gaya hidup karyawan kita sendiri mempengaruhi
kondisi bisnis. Bisnis yang terus menerus suntik modal, berarti mengalami
kebocoran bisnis yang serius.
Alasan
bisnis mengalami kebocoran
1. Piutang tidak terkendali
2. Sales banyak menjual tapi tidak suka menagih
3. Pemenuhan kebutuhan konsumen tidak konsisten
4. Kualitas yang buruk
5. Tingginya angka reject
6. Kontrol yang tidak konsisten
7.
Kurang perencanaan
yang matang
Apa
ciri-ciri bisnis yang sehat dan bersih?
Saya setuju jika bisnis yang sehat dan bersih
memiliki karakteristik yang mirip. Berikut ini adalah 10 karakter yang menurut
saya bisa dikategorikan sebagai perusahaan sehat :
1. Berjalan dengan
system yang terkendali
Bisnis yang berjalan dengan system akan
memungkinkan kita mengendalikan proses dengan baik. Sistem yang saya maksud
bukan software, teknologi canggih, tetapi proses yang dikendalikan dengan cara
yang baik. Sistem juga akan membantu kita mengurangi ketergantungan akan “super
manager” atau orang yang “tak tergantikan”.
2. Memiliki
pertumbuhan profit yang sehat minimal 10-15% pertahun
Ya, saya tahu Anda pasti berpikir, koq kecil
banget hanya 10%? Realitanya, 80% bisnis tidak bertahan karena gagal mencetak
profit karena mis-management. Pertumbuhan berkala lebih baik dari pada
pertumbuhan dadakan, tapi juga jatuh dadakan.
3. Memiliki karyawan
yang produktifitasnya terukur
Bisnis yang Sehat harus memiliki Karyawan yang
Produktif. Produktif atau tidak seorang karyawan bisa diukur secara cepat dari
apa yang mereka hasilkan. Sayangnya banyak pengusaha malas mengukur hasil kerja
karyawan karena terlalu fokus menyelesaikan masalah, tidak fokus pada control.
Karyawan yang produktif akan menambah keuntungan, membawa nama baik
perusahaan, membuat pelanggan merasa penting dan membuat karyawan lain feel
good. Jika tidak, berarti Anda memiliki potensi masalah jika dibiarkan.
4. Bisa berjalan tanpa
intervensi pemilik secara operasional
Anda pengusaha? Masih terlibat kegiatan
operasional? Masih mengurus hal-hal sepele? Coba pikirkan, apakah waktu Anda
lebih berharga mengurus hal kecil atau menciptakan standar kerja dan struktur
organisasi yang bisa membantu Anda mengatur kerja team. Kontrasnya,
pengusaha yang gagal melepaskan urusan operasional akan menghambat kreatifitas
team untuk memajukan perusahaan.
5. Tidak suntik modal
secara terus menerus
Nah, ini adalah musuh besar bisnis sehat.
Suntik modal adalah tanda kebocoran serius. Apakah ada kebocoran sengaja atau
tidak, pasti akan mempengaruhi kesehatan keuangan Anda.
6. Mampu membayar
hutang
Efek samping bisnis yang gagal dalam
pengelolaan cashflow, akan sulit bayar hutang tepat waktu. Mau profit margin
tinggi? Anda bisa bayar lebih cepat ke supplier dan meminta potongan harga dari
mereka. Kegagalan Anda mengelola cashflow akan menyebabkan supplier menaikkan
harga karena cost of fund yang harus mereka tanggung cukup besar.
7. Memiliki perputaran
stok yang tinggi
Apa hubungan antara perputaran stok dengan
cashflow? Sangat besar. Stok yang Anda beli tidak akan serta merta langsung
terjual, betul? Untuk itu kemampuan team dalam menjual produk Anda akan memberi
Anda kesempatan untuk mengisi ulang stok dengan lebih cepat. Maka Anda harus
rajin-rajin memberikan pelatihan kepada team Anda agar mereka mampu menjual
dengan lebih semangat.
8. Punya budget besar
untuk pelatihan karyawan
Ya, jika Anda perhatikan, masalah cashflow
akan berdampak pada banyak hal. Budget pelatihan yang besar adalah ciri penting
bisnis sehat. Pelatihan tidak hanya akan menambah wawasan karyawan tetapi juga
mengasah moral sehingga mereka akan berpikir dua kali jika ada kesempatan
berbuat curang. Namun tidak sedikit pengusaha yang merasa pelatihan tidak akan
memberi dampak, bahkan khawatir jika sudah diberi pelatihan, karyawan akan
resign.
9. Karyawan loyal
lebih banyak dari yang keluar masuk
Mencari karyawan baru biayanya 9 kali lebih
mahal dari menjaga karyawan lama. Waktu untuk melatih, membina, mengijinkan
mereka berbuat kesalahan, sangat mahal harganya.
10. Punya dana promosi yang besar
Marketing adalah alat yang bisa Anda gunakan
untuk membangun brand, loyalitas pelanggan, loyalitas team, dan menambah
customer baru. Banyak bisnis yang tidak punya dana promosi akhirnya harus terus
menerus bergerilya dan bergantung pada customer lama. Ketika customer lama
pindah ke lain hati, penjualan langsung turun drastis.
Semoga apa yang saya bahas
memberi Anda inspirasi, agar Anda terus mengupayakan memiliki bisnis yang
sehat dan bersih, bertumbuh dan bermanfaat bagi banyak orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar