Saya disini akan menceritakan sedikit bagaimana potensi yang ada di daerah saya yakni tepatnya di kabupaten lebak provinsi banten.
Kabupaten Lebak adalah kabupaten yang berada di provinsi Banten
dengan luas wilayah 3.426,56 Km² dengan populasi mencapai 1.305.430
Jiwa. Terdiri dari 28 kecamatan yang dibagi menjadi 340 desa dan 5
keluarahan. Kabupaten Lebak yang dibentuk berdasarkan undang-undang
No.14 tahun 1950 dipimpin oleh Bupati Tb. Surya Atmaja. Pada masa itu
(1950) Kabupaten Lebak terdiri dari empat Kewedanaan, 15 kecamatan, dan
130 desa.
Potensi ekonomi di kabupaten Lebak yaitu Pertanian,
pertambangan, perkebunan Karet,Kelapa sawit,Kakao,Kopi
robusta,Aren,Cengkeh,Kelapa dalam,Kelapa hybrid,Lada,Pandan,Teh,Jambu
mete,Panili,Jarak Pagar,Kapuk. Selain potensi perkebunan, terdapat
potensi perikanan yang sangat potensial di Kab.
Lebak adalah
usaha perikanan tangkap, dimana potensi lestari untuk perikanan pantai
sebesar 3.712,4 ton/tahun dan potensi ZEE sebesar 6.884,84 ton/tahun.
Ada juga potensi pariwisata seperti air terjun, arung jeram, pemandian
air panas, pantai bagedur, pantai Sawarna yang telah terkenal ke
mancanegera dan mash banyak lagi jenis pariwisata yang ada di Lebak.
Pada
tahun 2011 Nevi Pahlevi Fakultas Ekonomi UI melakukan penelitian
tentang potensi ekonomi di kabupaten Lebak. Berdasakan hasil
penelitiannya menyatakan bahwa klasifikasi pertumbuhan sektor
perekonomian di suatu kecamatan yang ada di Lebak yaitu sektor pertanian
dan sektor jasa-jasa, ini merupakan sektor yang maju dan tumbuh pesat.
Pesatnya
pertumbuhan di sektor pertanian dikarenakan kondisi geografis di
kecamatan Wanasalam di Lebak yang selain didukung iklim yang baik dalam
bercocok tanam terutama dalam produksi padi sawah yang rata-rata
produksinya sebesar 4,8 ton/Ha disusul dengan produksi tanaman
perkebunan berupa kela.
Selain itu, Wanasalam juga memiliki
garis pantai yang cukup siginifikan yang menjadikan Wanasalam sebagai
penghasil ikan laut sebanyak 3.925 ton/tahun dan ikan air tawar sebanyak
59,74 ton/tahun. Pertumbuhan di sektor jasa-jasa diakibatkan sebagai
peranan distribusi dalam produksi hingga kepada perdanganan yang sangat
pesat sebagai bagian rantai bisnis di kecamatan Wanasalam.
Kemudian
sektor yang maju tapi tertekan, yaitu sektor bangunan dan kontruksi.
Kondisi ini terjadi sebagai akibat dari pemekaran wilayah, dimana
kecamatan Wanasalam merupakan kecamatan baru yang dipisahkan dari
kecamatan Malingping sebagai kecamatan Induk, sehingga pembangunan
infrastruktur di kecamatan Wanasalam masih terbilang belum berkembang.
Sektor
potensial atau masih dapat berkembang (developing sector), yaitu sektor
pertambangan dan penggalian, serta sektor listrik dan air minum.
Sektor
ini merupakan dukungan yang paling tepat dalam pengembangan ekonomi
wilayah, namun sektor-sektor tersebut belum memberikan daya tarik yang
kuat terhadap dunia usaha disebabkan dukungan infrastruktur, regulasi
serta fokus pembangunan wilayah masih belum diprioritaskan.
Sektor
relatif tertinggal (underdeveloped sector), yaitu sektor industri
pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan
dan komunikasi, serta sektor Bank dan lembaga keuangan lainnya.
Kemudian sektor yang akan menjadi pesat yaitu sektor perumahan. Sektor ini akan dikhususkan di kecamatan Maja.
Lebak
adalah daerah yang mungkin terlupakan oleh kita semua, padahal Lebak
berpotensi menjadi daerah yang maju dengan potensi ekonomi dan sumber
daya alamnya.
Maka dari itu pemerintah kabupaten Lebak khususnya
dalam upaya mengembangkan potensi daerah agar lebih mengutamakan
pengembangan sektor pertanian guna mendukung pengembangan kawasa
Agropolitan beserta sarana dan prasarana lainnya.
sumber : http://www.kompasiana.com/agustn_classic/terlupakan-potensi-dan-pengembangan-wilayah-di-kabupaten-lebak-banten_56
Tidak ada komentar:
Posting Komentar