Selasa, 11 Juli 2017

POTENSI YANG ADA DI DAERAH SENDIRI

Saya disini akan menceritakan sedikit bagaimana potensi yang ada di daerah saya yakni tepatnya di kabupaten lebak provinsi banten.
Kabupaten Lebak adalah kabupaten yang berada di provinsi Banten dengan luas wilayah 3.426,56 Km² dengan populasi mencapai 1.305.430 Jiwa. Terdiri dari 28 kecamatan yang dibagi menjadi 340 desa dan 5 keluarahan. Kabupaten Lebak yang dibentuk berdasarkan undang-undang No.14 tahun 1950 dipimpin oleh Bupati Tb. Surya Atmaja. Pada masa itu (1950) Kabupaten Lebak terdiri dari empat Kewedanaan, 15 kecamatan, dan 130 desa.
Potensi ekonomi di kabupaten Lebak yaitu Pertanian, pertambangan, perkebunan Karet,Kelapa sawit,Kakao,Kopi robusta,Aren,Cengkeh,Kelapa dalam,Kelapa hybrid,Lada,Pandan,Teh,Jambu mete,Panili,Jarak Pagar,Kapuk. Selain potensi perkebunan, terdapat potensi perikanan yang sangat potensial di Kab.
Lebak adalah usaha perikanan tangkap, dimana potensi lestari untuk perikanan pantai sebesar 3.712,4 ton/tahun dan potensi ZEE sebesar 6.884,84 ton/tahun. Ada juga potensi pariwisata seperti air terjun, arung jeram, pemandian air panas, pantai bagedur, pantai Sawarna yang telah terkenal ke mancanegera dan mash banyak lagi jenis pariwisata yang ada di Lebak.
Pada tahun 2011 Nevi Pahlevi Fakultas Ekonomi UI melakukan penelitian tentang potensi ekonomi di kabupaten Lebak. Berdasakan hasil penelitiannya menyatakan bahwa klasifikasi pertumbuhan sektor perekonomian di suatu kecamatan yang ada di Lebak yaitu sektor pertanian dan sektor jasa-jasa, ini merupakan sektor yang maju dan tumbuh pesat.
Pesatnya pertumbuhan di sektor pertanian dikarenakan kondisi geografis di kecamatan Wanasalam di Lebak yang selain didukung iklim yang baik dalam bercocok tanam terutama dalam produksi padi sawah yang rata-rata produksinya sebesar 4,8 ton/Ha disusul dengan produksi tanaman perkebunan berupa kela.
Selain itu, Wanasalam juga memiliki garis pantai yang cukup siginifikan yang menjadikan Wanasalam sebagai penghasil ikan laut sebanyak 3.925 ton/tahun dan ikan air tawar sebanyak 59,74 ton/tahun. Pertumbuhan di sektor jasa-jasa diakibatkan sebagai peranan distribusi dalam produksi hingga kepada perdanganan yang sangat pesat sebagai bagian rantai bisnis di kecamatan Wanasalam.
Kemudian sektor yang maju tapi tertekan, yaitu sektor bangunan dan kontruksi. Kondisi ini terjadi sebagai akibat dari pemekaran wilayah, dimana kecamatan Wanasalam merupakan kecamatan baru yang dipisahkan dari kecamatan Malingping sebagai kecamatan Induk, sehingga pembangunan infrastruktur di kecamatan Wanasalam masih terbilang belum berkembang.
Sektor potensial atau masih dapat berkembang (developing sector), yaitu sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor listrik dan air minum.
Sektor ini merupakan dukungan yang paling tepat dalam pengembangan ekonomi wilayah, namun sektor-sektor tersebut belum memberikan daya tarik yang kuat terhadap dunia usaha disebabkan dukungan infrastruktur, regulasi serta fokus pembangunan wilayah masih belum diprioritaskan.
Sektor relatif tertinggal (underdeveloped sector), yaitu sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, serta sektor Bank dan lembaga keuangan lainnya.
Kemudian sektor yang akan menjadi pesat yaitu sektor perumahan. Sektor ini akan dikhususkan di kecamatan Maja.
Lebak adalah daerah yang mungkin terlupakan oleh kita semua, padahal Lebak berpotensi menjadi daerah yang maju dengan potensi ekonomi dan sumber daya alamnya.
Maka dari itu pemerintah kabupaten Lebak khususnya dalam upaya mengembangkan potensi daerah agar lebih mengutamakan pengembangan sektor pertanian guna mendukung pengembangan kawasa Agropolitan beserta sarana dan prasarana lainnya.

sumber : http://www.kompasiana.com/agustn_classic/terlupakan-potensi-dan-pengembangan-wilayah-di-kabupaten-lebak-banten_56

Tidak ada komentar:

Posting Komentar